SUKSES MODIFIKASI LIMBAH BROKAT dan KEBAYA BEKAS



SMKN 3 Kota Malang tak henti-hentinya mengukir prestasi. Kali ini dipersembahkan oleh salah satu siswinya, Masita Turrahmah yang meraih juara I dalam ajang lomba tingkat propinsi Jawara SMK (Kejuaraan Siswa Berkarya) yang digelar di Batu 18-19 Oktober. Prestasi tersebut diraih Masita berkat kreatifitasnya memodifikasi limbah brokat dengan teknik teksmo.
Kebaya lama yang tak terpakai atau kain perca brocat biasanya tak dimanfaatkan lagi. Namun di tangan Masita, barang-barang yang sudah menjadi limbah tersebut disulap menjadi baju bernilai tinggi.  Secara kasat mata, orang pasti tak akan menyangka bahwa bahan yang dipakai adalah limbah.
“Saya memang senang membuat baju yang unik karena penuh dengan tantangan dibandingkan dengan baju model biasa,” terang siswi kelas XII program keahlian busana ini.Ia menuturkan, tak hanya model baju bagus saja yang bisa mengantarkannya sebagai juara. Namun juga konsep kewirausahaan dan kemampuan akademik. Jika ditinjau dari segi kewirausahaan, baju daur ulang ini menurutnya sangat prospektif terutama untuk dijadikan trademark Kota Malang sebagai kota pariwisata.“Saya rasa sangat prospektif, terbukti saat dilombakan banyak orang yang memesannya. Pemesannya rata-rata justru dari kalangan eksklusif yang biasanya memakai sebuah baju hanya tiga kali, sehingga butuh modifikasi yang unik,” tambah kelahiran Malang, 10 Oktober 1994 ini.Rasanya tak kaget bila jiwa kewirausahaan Masita begitu kuat, sebab sejak masuk di SMKN 3 dia juga memiliki kerja sampingan di rumah sebagai penjahit. Hasil dari jasa menjahit ia gunakan meringankan beban orang tuanya yang hanya tukang kayu untuk biaya sekolah. Kecuali itu, ia juga telah menjadi guru ngaji dan bimbingan belajar di kampungnya, Kromengan Gunung Kawi.Meski seabrek kegiatan mengisi hari-harinya, rupanya Masita tak lantas melalaikan tugasnya di sekolah. Sejak kelas X ia selalu mendapat juara I di kelas. Prestasi lain yang dimilikinya adalah menjadi ketua OSIS, juara II matematika tingkat propinsi dan duta lingkungan SMKN 3. (*)Bakat yang Dibalut PembinaanDiakui oleh Kepala SMKN 3 Aksihari, Masita memang siswa yang multi talenta. Kemampuan Masita tersebut lantas lebih dipoles melalui pembinaan di sekolah. Sistem pembinaan sekolah dimulai dari penjaringan kemampuan siswa dan dilanjutkan dengan pembinaan intensif.“Kami berharap prestasi ini bisa mengajak anak-anak lainnya untuk lebih terpacu melakukan kegiatan yang bermakna baik untuk kepribadian, kewirausahaan, ilmu pengetahuan dan karakter agar ketika lulus mereka sudah bisa mandiri,” urai Aksihari di sela Upacara Bendera, Senin (22/10).Ia menambahkan, prestasi ini sekaligus sebagai bukti bahwa SMK bisa. Sementara itu Ardiningsih, Kapro Busana menuturkan, para siswa busana memang dibekali yang cukup untuk meningkatkan kompetensinya.“Terlebih, trend mode cepat sekali berubah sehingga anak-anak harus smart menciptakan mode termasuk menggunakan bahan daur ulang. Kami telah memecahkan rekor muri untuk baju daur ulang dan ingin menjadikannya sebagai brand di sekolah ini, ” terangnya.Sebelum Masita, program keahlian busana juga telah menorehkan banyak prestasi. Salah satunya, sebulan lalu meraih juara II Lomba Desain Baju dengan Photoshop tingkat propinsi atas nama Kamaliatul Muchsinah.Tak hanya penyerahan penghargaan terhadap Masita, saat Upaca Bendera tersebut juga digelar pelantikan Ketua OSIS, dari Ketua OSIS lama, Masita kepada Ketua OSIS baru, Fahrobi Santoko. Serta diserahkan pula bantuan beasiswa Super Semar kepada lima siswa berprestasi. (*)



teks dan foto: sri kurnia mahiruni
sumber : di sini

Tidak ada komentar :

Posting Komentar